Friday, February 21, 2025
spot_img
HomeUncategorizedSanter Rumor Dugaan Permainan Rekomendasi Pilkada Kabupaten Blitar Dilakukan Oknum Asisten Staf...

Santer Rumor Dugaan Permainan Rekomendasi Pilkada Kabupaten Blitar Dilakukan Oknum Asisten Staf Khusus Jokowi

Blitar – Masyarakat Kabupaten Blitar geger dengan rumor dugaan pemberian rekomendasi yang dilakukan YN, mantan asisten staf khusus Presiden Jokowi menjelang Pilkada Kabupaten Blitar kepada salah satu pasangan calon Bupati Blitar.

Menurut informasi dari orang dekat dengan petinggi Partai Gerindra, yang enggan disebutkan identitasnya jika YN adalah pihak yang menghubungkan salah satu calon Bupati Blitar pada Pilkada 2024 ini. Untuk bisa mendapatkan rekomendasi dari Partai Gerindra, padahal YN itu cuman mantan asisten stafsus Jokowi.

“Bukan staf khusus Presiden Jokowi namun mantan asisten staf khusus Jokowi ini diduga memanfaatkan posisi itu untuk melobi Partai Gerindra, agar bisa mendapatkan rekom salah satu cabup di Blitar,” beber sumber yang wanti-wani namanya tidak disebutkan.

Tersingkap kabar jika YN ternyata isteri dari salah satu orang dekat cabup Blitar tersebut, yaitu seorang gus dari pondok pesantren yang selama ini mendukung cabup tersebut. Dan ditegaskan sumber tadi, Partai Gerindra tertipu sampai mau mengeluarkan rekomendasi untuk salah satu cabup Blitar yang dibawa oleh YN.

“Kini kabar tersebut menjadi perbincangan ramai di kalangan DPR,” lanjutnya.

Dugaan YN ikut bermain rekomendasi Pilkada semakin menguat, karena hingga saat ini ada salah satu partai besar pengusung calon Bupati Blitar yang belum mengeluarkan rekomendasi.

“Turunnya rekomendasi Partai Gerindra kepada salah satu calon Bupati Blitar inilah, yang juga diduga menyebabkan perpecahan di internal Gerindra Blitar,” jelasnya.

Sekretaris DPC Partau Gerindra Kabupaten Blitar, Sugianto ketika dikonfirmasi secara terpisah belum mengetahui jika rekomendasi partainya diduga dimainkan oleh mantan asisten stafsus Jokowi.

“Belum, kita belum dengar dan terkait rekomendasi adalah kewenangan penuh DPP jadi kami pengurus di daerah sama sekali tidak tahu,” ungkap Sugianto.

Dijelaskan Sugianto selama selama proses rekomendasi, pihak DPC Gerindra Kabupaten Blitar hanya sebatas mengusulkan nama-nama yang memiliki potensi. Sifatnya hanya mengusulkan nama-nama saja, ada sekitar 6-7 nama dan keputusan sepenuhnya ada di DPP.

Termasuk mengusulkan kader Gerindra, sesuai dengan keputusan Rapimnas untuk mengutamakan kader sendiri.Disinggung kalau Partai Gerindra pecah akibat turunnya rekomendasi kepada salah cabup Blitar, yang diatur oleh YN dengan mengaku asisten stafsus Jokowi.

“Sebenarnya tidak ada perpecahan partai, hanya perbedaan pendapat saja. Karena DPC Gerindra Kabupaten Blitar, patuh terhadap keputusan DPP partai,” tutupnya.

Terkait inisial YN yang viral di medsos, ketika ditelusuri ternyata merujuk pada nama Yasmin Nur yang mengaku asisten stafsus Presiden Jokowi. Nama tersebut viral, setelah menanggapi cuitan Cahyo di media sosial X yang menyebut seorang yang kurang kompeten, menduduki posisi penting sebagai asisten staf khusus presiden. Yasmin merespons gaji seorang asisten stafsus, bisa mencapai Rp 23 juta per bulan.(tk)

recommended for you

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img
spot_img

terkini

populer