
Blitar – Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar nomor urut 2 Rini Syarifah – Abdul Ghoni (Rindu) akan menggugat KPU Kabupaten Blitar dengan tindak pidana pemilu pasca keputusan KPU Kabupaten Blitar resmi meniadakan debat ke- 3 Pilkada Kabupaten Blitar tahun 2024 yang sedianya akan digelar, Senin (18/11/2024).
Ketua Tim Pemenangan Rindu, M. Rifa’i, menyampaikan pihak paslon Rindu sangat kecewa dengan keputusan KPU Kabupaten Blitar yang meniadakan debat ke- 3.Rifa’i menegaskan akan menggugat KPU Kabupaten Blitar dengan tindak pidana pemilu, lantaran keputusan KPU tersebut dilakukan secara sepihak tanpa memberi tahu para paslon terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk meniadakan debat ke- 3 ini.
“Kita dari paslon 02 sangat dirugikan oleh keputusan KPU Kabupaten Blitar itu. Kenapa kita dirugikan, karena memutuskan ini secara sepihak. Pertanyaannya, ada apa dengan KPU ?. Kalau memang mau meniadakan ya minimal ngundang dulu paslon-paslon. Kami akan menggugat KPU dengan pidana pemilu dan kami juga akan melaporkan KPU ke Bawaslu maupun ke DKPP,” ungkap Rifa’i kepada awak media di Rumah Juang Mas Ghoni, Jumat (15/11/2024).
Rifa’i menjelaskan, sebetulnya paslon Rini-Ghoni menginginkan proses demokrasi di Kabupaten Blitar pada Pilkada ini bisa berjalan dengan baik. Ia melihat debat untuk para paslon itu merupakan sarana bagi masyarakat untuk mengetahui visi, misi dan program dari masing-masing paslon.
Ketika debat ditiadakan, lanjut Rifa’i, maka hak-hak masyarakat ini menjadi dikebiri, apalagi hal ini menyangkut hak-hak konstitusional warga negara dalam proses berdemokrasi. Bahkan, Rifa’i mengusulkan debat yang ke- 3 ini diganti digelar di kantor DPRD Kabupaten Blitar.
Peserta debat menurut Rifa’i biar langsung dari masing-masing anggota DPRD sebagai representasi perwakilan rakyat. Ini diperlukan agar masyarakat tahu visi, misi dan program yang dibawa masing-masing paslon.
“Itu bisa saja dan tidak menjadi soal. Tidak apa-apa,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Blitar Sugino menyampaikan, KPU Kabupaten Blitar telah melayangkan surat peniadaann pelaksanaan debat ke- 3 itu ke masing-masing pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar nomor urut 1 dan 2.
“Benar debat ke- 3 ditiadakan,” ucap singkat Ketua KPU Kabupaten Blitar, Sugino.
Berdasarkan Hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Blitar atas pelaksanaan Debat ke satu dan debat kedua dan koordinasi dengan Pasangan Calon melalui Petugas Penghubung (LO) pada tanggal 11 dan 13 November 2024 tentang persiapan pelaksanaan debat ketiga dan masih adanya keberatan masing-masing LO mengenai format debat yang disampaikan oleh KPU. KPU juga banyak menerima masukan berbagai pihak dalam pelaksanaan debat ketiga.
“Maka demi menjaga situasi yang aman dan kondusif serta kelancaran pelaksanaan tahapan Pemilihan secara keseluruhan, KPU Kabupaten Blitar memutuskan pelaksanaan debat public hanya dilaksanakan 2 (dua) kali. Sehingga tidak ada debat yang ketiga,” ungkapnya.
Ditanya soal akan digugatnya KPU oleh paslon tim pemenangan Rini Ghoni, Sugiono mengatakan akan menghormati apapun langkah yang dilakukan oleh paslon. (ys)