Kediri, (adakitanews.id ) – Bentuk kepedulian pelaku dan pemerhati dibidang pendidikan khususnya jurusan Multimedia, Muftie Ali selaku Direktur Operasional PT Kediri Global Media Tama dan lebih dikenal dengan KSTV yang terletak dikawasan pertokoan Hayam Wuruk kota Kediri.
Menempati dua ruko dengan tiga lantai, TV lokal ini berdiri sejak 17 tahun lalu, dengan program andalan beberapa tayangan. Letak kantor yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat diwilayah Karisidenan Kediri ini, membuat setiap kedinasan maupun individual melirik keberadaanya, apalagi dengan jangkauan siar yang mampu dinikmati pemirsa Karesidenan Kediri, bahkan diera digital ini, TV lokal ini memiliki kanal Striming, sehingga mampu bersaing didunia penyiaran secara Nasional bahkan Internasional, mengingat dunia Striming adalah dunia digitalisasi secara Global atau Internasional.
Dengan suksesnya mengawal perkembangan pertelevisian didaerahnya, Muftie Ali sangat tersentuh ketika melihat peserta didik yang di wilayah Kediri dengan berseragam SMK melakukan kunjungan ke stasiun TV yang digelutinya, bahkan pak Ali panggilan akrabnya, yang adalah putra daerah Tegal Jawa Tengah ini, mengetahui tamunya berasal dari daerah Tulungagung dimana jarak dari stasiun televisinya lumayan jauh, apalagi mengingat tamunya masih sekolah.
Dari kejadian ini , pak Ali terketuk untuk menyediakan waktu untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam bentuk komunikasi secara langsung ala kelas sekolah, sehingga terjadi komunikasi dua arah, tetapi interaksi tersebut dilakukan di studio stasiun televisinya. Berawal dari inilah Muftie Ali berbagi kesempatan didunia pendidikan yang sudah dijalankan sejak sepuluh tahun lalu.
” Materi disekolah sangat bagus, namun dunia industri multimedia sangat berbanding terbalik, hal inilah yang saya sangat ingin meluruskan antara fakta dan realita.”
Bahkan saya ingin mengingatkan kepada pihak sekolah yang ingin atau berniat mengirimkan siswanya dalam bentuk magang, mengharapkan pihak sekolah juga membekali dengan alat yang dibutuhkannya, jelas pak Ali ditengah menyampaikan materinya.
Yanuar Dedy merupakan instruktur didalam pembekalan teknik multi media menyampaikan kendala yang dihadapi ketika mendampingi siswa dalam memberikan materi.
” Kesulitan saya adalah , ketika anak anak tidak semua paham akan dunia yang dipilihnya, namun itu merupakan tantangan tersendiri bagi saya , dan saya tetap berusaha mengenalkan dunia broadcasting kepada mereka , tentu dengan metode yang mudah dipahami mereka , dan berusaha memperkenalkan apa yang berkaitan dengan jurusan pilihan mereka. Tentu hal ini butuh proses untuk mereka menjatuhkan pilihannya,” jelas Dedy saat mempersiapkan materi untuk siswa SMK Plosoklaten Kabupaten Kediri.
“Kami membutuhkan materi nyata dilapangan terkait industri penyiaran bagi anak didik saya, bahkan kalau diperkenankan kami mengundang pihak TV hadir disekolah kami” harap Ida Nurjanah selalaku Guru Produktif dari SMK Negri Plosoklaten.
Tentu hal ini sangat diharapkan oleh peserta kelas interaktif Vivid Firdasari siswa kelas X SMK Negeri 1 Plosoklaten jurusan Broadcasting .
” Dengan mengikuti pembelajaran secara langsung di stasiun televisi ini, kelak saat saya bekerja didunia pertelevisian sudah dapat menyesuaikan baik dibidang penyiaran maupun produksi ” jelas siswa kelas X ini.(Red)