Nganjuk ( adakitanews.id ) – Dalam rangka memastikan efektivitas program penurunan stunting yang dilaksanakan di tingkat desa, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Nganjuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program di beberapa desa dan kecamatan, Senin (02/09).
TPPS Kabupaten Nganjuk hadir di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngronggot dan Desa Jogomerto, Kecamatan Tanjunganom. Kegiatan Monev Penurunan Stunting dipimpin langsung oleh Sekretaris TPPS Kabupaten Nganjuk, Nafhan Tohawi, dihadiri oleh anggota tim serta perwakilan dari dinas terkait.
Nafhan Tohawi mengatakan, kegiatan Monev Stunting ini merupakan bentuk intervensi sensitif dari Tim TPPS Kabupaten. Untuk menilai kemajuan dan mengidentifikasi serta memastikan strategi penurunan stunting di tingkat bawah dapat berjalan.
“Evaluasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua program intervensi dalam rangka penurunan stunting yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik. Memastikan bahwa setiap desa memahami dan melaksanakan strategi yang telah ditetapkan untuk menurunkan angka stunting dengan efektif,” ujar Nafhan.
Langkah ini, tambah Nafhan, diperlukan karena penanganan stunting secara komperehensip oleh semua pihak sangat diperlukan, untuk menekan percepatan penurunan angka stunting. Dari tingkat TPPS kecamatan sampai ke tingkat desa.
“Semua harus berjalan. Di tingkat TPPS kecamatan dapat melaksanakan rakor rutin bersama TPPS desa. Dan di tingkat desa, dapat menganggarkan tambahan gizi bagi ibu hamil, baduta dan balita. Desa menganggarkan untuk posyandu, untuk penambahan PMT (Pemberian Makanan Tambahan),” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Ngronggot, Mukhamad Makrup, selaku TPPS Kecamatan menyambut baik kedatangan Tim TPPS Kabupaten di wilayahnya. Menurutnya kegiatan ini sangat positif dalam menyinergikan program intervensi stunting di tingkat desa dan kecamatan.
“Alhamdulillah di tingkat kecamatan, kita juga sudah menganggarkan berupa bantuan paket sembako kurang lebih 249 paket, yang akan dibagikan kepada sasaran keluarga beresiko stunting di desa se-Kecamatan Ngronggot. Insyaallah di bulan Sepetember ini sudah bisa direalisasikan,” terangnya.
Dengan adanya evaluasi rutin ini, diharapkan program penurunan stunting di Kabupaten Nganjuk dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak serta ibu hamil di seluruh wilayah.
Hasil dari monitoring dan evaluasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi di lapangan dan membantu dalam penyusunan langkah-langkah perbaikan yang lebih efektif. (Red)